Hidupkan Ekonomi Kerakyatan !
Sebelumnya, kita telah dijelaskan apa itu ekonomi
kerakyatan dan mengapa ekonomi kerakyatan itu penting, khususnya di Indonesia
saat ini. Ekonomi
kerakyatan adalah sistem ekonomi nasional yang disusun sebagai usaha bersama
berdasar atas asas kekeluargaan, di mana produksi dikerjakan oleh semua, untuk
semua, di bawah pimpinan atau pengendalian anggota-anggota masyarakat yang
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengendalikan jalannya
roda perekonomian (Baswir, 2008). Konsep “Dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk
rakyat” menjadi slogan yang melekat pada jatidiri ekonomi kerakyatan. Arti
daripada konsep ini adalah bahwa perekonomian disusun atas usaha bersama dari
rakyat, dikelola oleh rakyat, dan hasilnya dinikmati untuk rakyat itu sendiri,
tentunya melalui pemerintah.
Perlu diketahui, Indonesia dengan ideologi pancasilanya sebenarnya memiliki
sistem ekonomi yang bernama sistem ekonomi Pancasila yang identik dengan sistem
ekonomi kerakyatan dan bukanlah merupakan sistem ekonomi Liberal, Komunis, atau
Kapitalis. Untuk
memahami lebih lanjut sistem ekonomi kerakyatan dalam praktek, tidak perlu
menempuh cara yang sulit, cukup datangilah dan bicaralah dengan para
pelaku ekonomi rakyat, tidak perlu sampai jauh ke pelosok daerah yang sulit
dijangkau, lihatlah di sekeliling kita. Apabila Anda bersedia untuk bersimpati
dan berempati sedikit saja dengan perjuangan hidup mereka, maka sebenarnya
tidak sulit untuk menemukan fakta-fakta penerapan asas-asas ekonomi kerakyatan ini
dihampir segala cabang kegiatan ekonomi seperti di bidang pertanian, perikanan,
industri dan kerajinan, dan bidang jasa. Sebaliknya selama kita selalu
menganggap teramat sulit mempelajari kehidupan ekonomi rakyat, bahkan kita
cenderung menganggap ekonomi rakyat itu tidak ada, atau dianggap system ekonomi
yang illegal, maka argumentasi kita akan selalu berputar-putar dengan acuan
teori ekonomi barat dimana teori ekonomi barat ini tidak cocok untuk Indonesia
(Mubyarto,2003)
Praktik-praktik ekonomi Kerakyatan yang moralistik, demokratik, dan
mandiri, sangat mudah ditemukan di lapangan tanpa upaya-upaya ekstra keras.
Mereka, pelaku-pelaku ekonomi rakyat melaksanakannya dengan penuh kesadaran.
Itulah Ekonomi Kerakyatan dalam aksi. Aplikasi Ekonomi Kerakyatan
sesungguhnya melekat pada prilaku ekonomi sebagian besar masyarakat Indonesia
di semua sektor ekonomi. Sebesar 99,9% Pelaku ekonomi di Indonesia adalah
mereka sebagian besar rakyat yang masuk dalam skala usaha mikro, kecil dan
menengah (pangsa pasar 20%), dan sisanya 0,1% pelaku ekonomi adalah usaha
besar dan konglomerat (pangsa pasar 80%).
Ekonomi kerakyatan selalu diidentikkan dengan rakyat kecil. Pemikiran
seperti ini perlu diluruskan, karena ekonomi kerakyatan tidak selalu
berhubungan dengan rakyat kecil saja, tetapi rakyat secara keseluruhan. Rakyat
keseluruhan adalah mereka masyarakat mulai dari petani, pelajar, guru,
pedagang, pejabat, bahkan presiden merupakan unsur dari rakyat tersebut.
Ekonomi Kerakyatan bukanlah sistem perekonomian “si miskin” atau sistem
perekonomian “tradisional” dan “kuno”, tetapi ekonomi kerakyatan adalah sebuah
tatanan atau sistem yang berupaya untuk mensejahterakan seluruh elemen
“rakyat”. Ekonomi Kerakyatan berusaha untuk memberikan apa yang terbaik untuk
seluruh rakyat, bukan hanya untuk segelintir rakyat, entah rakyat kalangan atas
atu rakyat kalangan bawah.
Memunculkan kembali eksistensi Ekonomi Kerakyatan yang akhir akhir ini
tergusur oleh zaman sangat penting untuk dilakukan. Mereka yang terbuai dengan
sistem ekonmi Liberal dan Kapitalis banyak yang tidak mengenal Ekonomi
Kerakyatan atau Ekonomi Pancasila. Padahal Ekonomi Pancasila ini adalah sistem
ekonomi negaranya sendiri. Untuk itu, upaya menemukan bibit-bibit penyelamat
Ekonomi Kerakyatan, penyelamat kesejahteraan bersama sangat diperlukan. Melalui
pembelajaran dan pengenalan tentang ekonomi kerakyatan pada masyarakat luas
diharapkan Ekonomi Kerakyatan akan tumbh dan berkembang sekali lagi.
(Hendra Wahyu Santosa)
Comments
Post a Comment