Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2017

Curahan Hati Tentang Negeri

(Oleh:   Lenni Nurfadhilah) Indonesia kaya akan sumber daya, baik alam maupun manusia. Beraneka ragam budaya dan suku bangsanya. Namun, fenomena kehidupan di Indonesia begitu memilukan. Masih banyak masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan, masih banyak yang pendidikannya rendah, dan masih banyak pula pengangguran. Benar pepatah mengatakan yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin tak berdaya. Pemimpin bangsa banyak yang melupakan janji manisnya, sehingga korupsi merajalela. Sungguh ironis, melihat fenomena negeri yang memilukan. Perekonomian yang seharusnya sesuai dengan UUD 1945 pasal 33 UUD, tetapi tidak demikian. Landasan perekonomian tersebut hanyalah simbol formalitas saja. Pembangunan di negeri ini masih jauh dari kata merata, baik di bidang pendidikan, kesehatan, maupun perekonomiannya. Mengapa saya katakan demikian? Karena banyak fakta yang memotretnya.             Saya pernah ikut suatu kegiatan social di daerah Malang selatan. Ketika di perjalanan, saya hanya m

NAPAK TILAS PUDARNYA EKONOMI KERAKYATAN SEBAGAI JATI DIRI PEREKONOMIAN BANGSA INDONESIA

Oleh: Heru Hizbulloh  Indonesia dan Keberlimpahan Sebelum membahas lebih lanjut tentang napak tilas pudarnya ekonomi kerakyatan, mari kita satukan pikiran terlebih dahulu mengenai gambaran negeri ini dalam hal potensi alam yang dimilikinya serta akibat yang ditimbulkan oleh potensi itu sendiri. Indonesia, siapa yang tidak mengenal Negara dengan sejuta potensi yang luar biasa, terdiri dari beribu-ribu pulau, dikenal seantero dunia dengan kandungan kekayaan alamnya, begitu banyak logam mulia, gas alam, batu bara, dan lain-lain. Namun, hal tersebut tentu jangan sampai membuat Bangsa ini terlalu lama “terlena” dengan pemberian Tuhan, bukan tanpa alasan mengapa kekhawatiran ini muncul. Paradoks Keberlimpahan, bagi sebagian orang paradoks ini tentu tidak asing lagi, sering sekali muncul ketika kita mendiskusikan bagaimana kekayaan alam dapat menjadi boomerang bagi pertumbuhan ekonomi suatu Bangsa. Kutukan sumber daya , atau   paradoks keberlimpahan , mengacu pada   anggapan   bahwa